- Back to Home »
- berita »
- Tanggapan Elemen Soal Tertangkapnya Ketua MK
Posted by : Unknown
Sabtu, 05 Oktober 2013
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tertangkapnya Ketua MK Akil Mochtar turut
menuai sorotan dari berbagai kalangan. Bagaimana tidak, tindakan ini
benar-benar mencoreng lembaga yang setiap keputusannya menyangkut hidup
orang banyak.
Dosen Hukum Tatanegara Unila Dr. Budiono mengaku kaget setelah mengetahui Ketua MK tertangkap tangan menerima suap yang nilainya berkisar Rp 3 miliar.
"Saya sedih apalagi ini Ketua MK nya. Lembaga yang selama ini kita anggap paling bersih setelah KPK ternyata justru menjadi contoh yang buruk, ini benar-benar mencoreng, apalagi MK ini menyidangkan hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kaget lah kita," kata dia saat menghadiri rapat Raperda Tata Organisasi PDAM di Kantor DPRD Bandar Lampung, kemarin (3-10).
Jika terbukti, ia berharap penegak hukum bisa menjatuhkan hukuman maksimal. "Karena ini menyangkut citra hukum. Merusak citra MK yang selama ini kita anggap bersih," tandasnya.
Terpisah, Sekretaris Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung Aris Ali Ridho berduka atas ditangkapnya Ketua MK Akil Mochtar. Mereka berharap ini bukan bertanda bangkrut dan gagalnya negara. Sebab, korupsi telah merambah ke lembaga negara yang keputusannya bersifat final dan mengikat.
Ia juga menyayangkan aksi kriminal paling sadis ini juga melibatkan 3 pilar demokrasi yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif. "MK telah gagal menjadi salah satu penyambung pilar demokrasi lainnya. Tentu ini akan menjadi ancaman demokrasi Indonesia," kata dia.
Ia juga bertanya kepada siapa lagi rakyat harus percaya jika MK yang selama ini dinilai sebagai lembaga yang kredibel dan independen sudah terkontaminasi. "Harapan kami saat ini hanya kepada pers saja. Maka kami PKC PMII Lampung akan menginstruksikan kepada 8 Pengurus Cabang PMII se Lampung untuk mengibarkan bendera setengah tiang dan menggelar tahlilan tujuh hari tujuh malam berdoa agar Indonesia tidak menjadi negara yang bangkrut karena korup," pungkasnya.()
Dosen Hukum Tatanegara Unila Dr. Budiono mengaku kaget setelah mengetahui Ketua MK tertangkap tangan menerima suap yang nilainya berkisar Rp 3 miliar.
"Saya sedih apalagi ini Ketua MK nya. Lembaga yang selama ini kita anggap paling bersih setelah KPK ternyata justru menjadi contoh yang buruk, ini benar-benar mencoreng, apalagi MK ini menyidangkan hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kaget lah kita," kata dia saat menghadiri rapat Raperda Tata Organisasi PDAM di Kantor DPRD Bandar Lampung, kemarin (3-10).
Jika terbukti, ia berharap penegak hukum bisa menjatuhkan hukuman maksimal. "Karena ini menyangkut citra hukum. Merusak citra MK yang selama ini kita anggap bersih," tandasnya.
Terpisah, Sekretaris Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung Aris Ali Ridho berduka atas ditangkapnya Ketua MK Akil Mochtar. Mereka berharap ini bukan bertanda bangkrut dan gagalnya negara. Sebab, korupsi telah merambah ke lembaga negara yang keputusannya bersifat final dan mengikat.
Ia juga menyayangkan aksi kriminal paling sadis ini juga melibatkan 3 pilar demokrasi yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif. "MK telah gagal menjadi salah satu penyambung pilar demokrasi lainnya. Tentu ini akan menjadi ancaman demokrasi Indonesia," kata dia.
Ia juga bertanya kepada siapa lagi rakyat harus percaya jika MK yang selama ini dinilai sebagai lembaga yang kredibel dan independen sudah terkontaminasi. "Harapan kami saat ini hanya kepada pers saja. Maka kami PKC PMII Lampung akan menginstruksikan kepada 8 Pengurus Cabang PMII se Lampung untuk mengibarkan bendera setengah tiang dan menggelar tahlilan tujuh hari tujuh malam berdoa agar Indonesia tidak menjadi negara yang bangkrut karena korup," pungkasnya.()
Sumber : Lampung Post, Sabtu, 04 September 2013